sejarah hardcore gan

Munculnya musik Hardcore pada tahun 1970-an.Hardcore awalnya berasal dari musik punk, ada 3 Band yang awalnya membentuk aliran musik hardcore ini. Musik Hardcore ini juga banyak disebut sebagai musik underground karena kebanyakan komunitas musik ini tidak dipublikasikan ke masyarakat dan khlayak luas. Orang tidak akan mengenal siapa sajayang ada di musik Hardcore ini karena tidak mempunyai karakter yang subjektif, musik punk disini dapat dipublikasikan dan dapat dikenal dari ciri khas dan gaya - gaya mereka. dan dikomunitas Hardcore ini tidak memandang profesi siapa dan darimana asal serta umur orang itu.




Di aliran musik ini terdiri dari 3 Band yang mendirikannya, Pertama yaitu Bad Brain yang menyebarkan aliran Hardcore dengan mengadakan konser - konser disebagian kota, sehingga musik Hardcore dapat dikenal oleh khalayak dan masyarakat luas.




Kemudian yang kedua yaitu ada Bad Flag, mereka membentuk aliran ini dengan merubah aransemen lagu step - step menjadi lebih cepat, sehingga Hardcore mempunyai karakter musik sendiri.




dan ketiga adalah Minor Threat pada Band ini yang membedakan antara musik Punk dan Hardcore dengan menyerukan straight age pada komunitasnya yaitu dengan mengajak komunitas Hardcore untuk hidup lebih positif karena pada era tahun 1970-an tersebut banyak pemuda yang menyukai aliran punk yang meninggal dunia dengan sia - sia dikarenakan Narkoba. Minor Threat mengajak bahwa Hardcore yang beraliran keras bukan berarti harus memakai dan menggunakan Narkoba. Straight Age yang kemudian pecah menjadi 2 bagian,yaitu bagian positif yaitu pengikut dari Vegetarian sampai tidak yang merokok, sedangkan bagian yang Negatif kebalikannya.

Senin, 20 Juni 2011

Band Indie Bandung Tampil di Konferensi Musik Asia

Band Indie Bandung Tampil di Konferensi Musik Asia

Band Indie Bandung Tampil di Konferensi Musik Asia
Oleh: Glen JA Sahetapy
Jabar - Rabu, 18 Mei 2011 | 20:00 WIB
INILAH.COM, Bandung - Dua band indie asal Bandung Disconnected dan Polyester Embassy, mendapat kesempatan tampil dalam konferensi musik bertajuk Music Matters di Singapura pada 24-28 Mei 2011.

Music Matters adalah sebuah konferensi musik yang membahas tentang perkembangan musik di Asia. “Music Matters akan menggelar konferensi pada pagi hingga siang hari sementara di malam hari akan ada festival musik,” terang M Panji Prayoga, pemain gitar band Disconnected saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (18/5/2011).

Menurut Panji, bandnya yang bergenre pop-punk tersebut bersama Polyester Embassy terpilih menjadi salah satu headline (bintang tamu utama) dalam acara tersebut bersama band-band lain dari Jepang, Kanada dan Australia.

“Band-band yang tampil di acara ini adalah artis-artis indie internasional yang dinilai tengah naik daun saat ini,” jelas Panji.

Sementara itu, para pembicara yang akan hadir dalam acara ini juga adalah utusan dari berbagai negara. Indonesia akan diwakili oleh Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom, Erik Mejer dan Direktur Musica Studio, Gumilang Ramadan. Pembicara internasional dalam Music Matters tahun ini adalah musisi elektronik-pop kenamaan asal Inggris, Imogen Heap. [gin]

Band 'Aftercoma', Yakin Sukses dengan Metal

Band 'Aftercoma', Yakin Sukses dengan Metal

Band 'Aftercoma', Yakin Sukses dengan Metal
inilah.com/Glen JA Sahetapy
Oleh: Glen JA Sahetapy
Jabar - Selasa, 14 Desember 2010 | 22:45 WIB
INILAH.COM, Bandung – Banyak musisi beralih dari genre yang biasa mereka mainkan ke jenis musik lain yang lebih digandrungi. Tapi Band Aftercoma sangat yakin bahwa musik yang mereka mainkan akan membawa mereka pada kesuksesan.

Aftercoma adalah salah satu dari sekian band lokal yang berkesempatan tampil dalam festival bersakala internasional Java Rockin’Land pada bulan Oktober 2010 yang lalu. Bermain bersamaan dengan band lain yang lebih ternama seperti The S.I.G.I.T dan Slank sempat membuat para personel Aftercoma pesimis.

“Sempat khawatir takutnya tidak ada yang nonton kita, tapi ternyata meskipun bukan di panggung utama, penonton memadati tempat kami tampil,” tutur Rido sang gitaris sekaligus pendiri Aftercoma kepada INILAH.COM, Selasa (14/12/2010).

Hal ini menjadi pembelajaran bagi para personel Aftercoma bahwa tidak perlu khawatir akan musik yang mereka mainkan, karena band metal memiliki massanya sendiri.

“Musik seperti ini adalah musik komunitas dan penggemarnya selalu ada, jadi tidak perlu takut untuk tidak diterima,” kata Rido bersemangat.

Para personel Aftercoma juga percaya bahwa mereka dapat merengkuh sukses melalui musik yang mereka mainkan ini. Bahkan mereka menaruh harapan yang tidak berlebihan yaitu cukup dengan bisa menyamai prestasi band lokal.
“Tak perlu sampai seperti Metallica tapi kami yakin kita bisa kaya dari band ini,” ujar Rido. [gin]

Bandung Berisik : Sebuah Pergerakan Yang Sarat Akan Sejarah

Bandung Berisik : Sebuah Pergerakan Yang Sarat Akan Sejarah
Bandung Berisik 4
Metalhead manapun di berbagai penjuru kota Bandung tentu akan sangat merindukan Bandung Berisik. Sebuah event yang mengatasnamakan perlawanan, perlawanan terhadap janji-janji para penguasa yang ingin menjadikan kota Bandung menjadi kota kreatif. Namun Janji itu hanya sebuah klise yang tak kunjung menjadi cetak nyata yang bisa dinikmati semua kalangan. Atas ketidakjelasan yang tak tentu arah itulah Bandung Berisik ada untuk membuat hingar bingar di kota Bandung hingga ke titik maksimal.

Gor Saparua yang kini hanya menjadi saksi bisu atas pergerakan tersebut adalah sebuah memorabilia yang sudah membesarkan banyak band metal serta menjadi wadah bagi pergerakan cadas seperti Bandung Berisik. Homeless Crew yang dicetus oleh para penonggak sejarah metal Bandung seperti Yayat, Ivan Schumbag, Kimung, Addy Gembel dan Dinan, adalah juga sekumpulan orang yang memiliki daya nalar kreatif yang tinggi hingga melahirkan Bandung Berisik.

Kini, ribuan band metal rela berbondong-bondong untuk mengantri di gelaran yang mampu mengguncang adrenalin ini. Bandung Berisik 2011 sudah siap untuk kembali memporak-porandakan kota Parahyangan. Pertunjukan cadas ini akan dilangsungkan di lapangan Brigif, Cimahi pada 11 Juni 2011 mendatang dan setidaknya akan ada 22 penampil yang hingga kini masih dalam proses voting. Untuk menyaksikan betapa ramainya voting tersebut, silakan buka akun Twitter dan search dengan hashtag #BandungBerisik2011 dan @bandungberisik. Disana kita sudah bisa melihat betapa mengerikannya pergerakan ini.

Bandung berisik bukan hanya sekadar sebuah acara yang menampilkan band-band metal, akan tetapi ini adalah sebuah pergerakan yang sarat akan sejarah.

banyak band bubar dan tpis memilih label rekaman

Tidak ada yang bisa membantahnya bahwa musik Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, boleh kita tanya pada ABG, remaja atau orang-orang muda yang ada, mereka akan sangat familiar dengan lantunan nada pe”tembang” lokal.Industri musik Indonesia mengalami revolusi signifikan, entah dari mana mulainya, yang pasti..anak-anak Yogya adalah “pioneer”nya, grup band Sheila On 7 (SO7) memulai itu. Anak-anak muda histeris, jingkrak-jingkrak, menangis, karena lagu-lagu mereka berciri melodi sederhana yang mudah dicerna. Booming SO7 terus diikuti banyak grup lain, dengan performa lagu yang masih enak didengar, Gigi, Ada Band, berjalan bersamaan dengan mereka.
“Gempa musik” negeri ini mulai dirasakan sekali menjelang penghujung 2000-an, sejak SO7 mulai “mengendur”, mulai bertaburlah bintang baru “Dewa19″ yang semakin luar biasa dengan Ahmad Dhani sebagai lead nya.
Apa lagi ya, yang pasti perkembangan grup band cukup hebat, mengekor kesuksesan seniornya, bermacam-macam grup terbentuk seperti deret ukur, seakan kuotanya nggak pernah cukup. Alexa, Marvel, ST12, Wali, Superman Is Dead, Chroropyl, Zigaz, D’Massive, Dot, Kuburan, Caffein, Captain Lord, Flanella, Male Six, Kertas, Kotak, Bragi, Klarinet, Jogostu, J-Rock…..mau lagi ? Numata, Kangen, Nine Ball, Nidji, Rif, Pixel, Pilot…masih mau ? Swallow, Wong, Wayang, Radja, Voodoo, Utopia, U Band. Dan mungkin masih puluhan lagi, yang penulis sendiri lemes mikirinnya !
Intinya, anak-anak muda ini cukup kreatif, tapi sayangnya…habis satu album, habis…celaka lagi, habis satu atau dua single..bubar ! Nggak tentu lagi rimbanya, yang masih tersisa adalah gosip-gosip personelnya, seperti pertengkaran, perceraian, perselisihan…masih banyaklah. Sebenarnya bukanlah saran yang baik, tapi lakukan rencana yang matang, punya kemampuan mumpuni, dan mampu me-manage diri. Menghentikan kreatifitas sama halnya dengan “mengebiri” diri sendiri, untuk itu coba menjadi “sesuatu” yang bukan karena trend atau ikut-ikutan. Tapi menjadikan BAND sebagai jalan hidup, hidup disana dan menyumbang pajak yang besar buat negara, sebagai penguasa industri yang baik.
Hentikan” buat grup band baru. Jika hanya menjadi biasa-biasa saja.

Tips Memilih Label Rekaman

Mencari label musik untuk sebuah demo lagu loe, Kenapa tidak?… Kebanyakan label, memiliki (e-mail dan situs web). Nah, jangan ragu untuk menghubungi mereka untuk melakukan negosiasi kontrak.
Berikut adalah beberapa tips yang harus loe tau sebelum berhubungan dengan label musik :
-Distribusi
Pastikan label musik yang band loe pilih solid, Bahkan sampai menangani distribusi nasional atau bahkan internasional. Pastikan untuk memeriksa mengenai hubungan antara label dan distributor. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti : Berapa banyak catatan telah dijual distributor dari label rekaman tersebut? Apakah label rekaman mempunyai masalah pada saat menarik pembayaran dari para distributor? Apakah label memiliki anggaran untuk membayar beberapa co-op iklan, dan toko-promosi( toko kaset) melalui distributor?
-Persentase pendapatan yang akan loe terima
Mengetahui seberapa banyak loe mendapatkan bayaran untuk setiap album/kaset terjual. Biasanya antara 10-15% dari daftar harga album/kaset.
-Daftar band / Roster
Pastikan daftar band di label musik tersebut tidak terlalu banyak/ list yang panjang agar band loe tidak terabaikan. Juga pastikan aliran band loe termasuk dalam genre aliran musik yang banyak diterbitkan oleh calon label loe tersebut.
-Merchandise
Jika label ingin mendapatkan persentase dari transaksi penjualan merchandise, maka loe harus bernegosiasi tentang berapa banyak yang mereka dapatkan.
-Promotors
Cari tahu apakah label musik bekerja sama dengan radio, majalah, website, e-Zines, merchandiser atau eceran promoters. Karena kerjasama ini tentu sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya album band loe.
-Advertising
Mengetahui apakah band loe akan diberi anggaran untuk berpromosi.
-Promo Tour antar kota
Cari tahu apakah label musik anda juga akan memberi full support terhadap promo tour antar kota yang biasanya dilakukan band2 pada umumnya (baik secara moral ataupun finansial dan manajerial).
simphonymusic.com

Minggu, 19 Juni 2011

band bugerkill

Berdirinya Band Burgerkill

Friday, February 5th, 2010 brgrkll
Burgerkill adalah sebuah band Metal Hardcore yang berasal dari kota Bandung. Nama band ini diambil dari sebuah nama restaurant makanan siap saji asal Amerika, yaitu Burger King, yang kemudian oleh mereka diparodikan menjadi “Burgerkill”.
Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, seorang gitaris Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya.
Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi teman-teman Hardcore Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia. Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini.
Ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground fenomenal Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band underground Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul “Masaindahbangetsekalipisan” tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini. Pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi “Breathless” dengan menyertakan lagu “Offered Sucks” didalamnya.
Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul “Independent Rebel”. Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. Semakin banyak fans yang menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!
Pada awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran.
Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title “Dua Sisi” dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single “Everlasting Hope Never Ending Pain” lewat kompilasi “Ticket To Ride”, sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.
Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: Puma yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia yang bernamaINSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.
Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album “Berkarat” Burgerkill masuk kedalam salah satu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia “Ami Awards”. Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori “Best Metal Production”. Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.
Akhirnya mereka sepakat untuk merilis album ke-3 “Beyond Coma And Despair” di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.
Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya.
Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka. Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka.
Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill

band koil

Berdirinya Band Koil

Friday, February 5th, 2010 koil
Koil adalah band beraliran industrial rock dari Bandung yang berdiri pada tahun 1993 dengan formasi awal Otong (vokal), Doni (gitar), Imo (Bass) dan Leon (Drum).
Sejak awal berdiri, Koil memutuskan untuk membuat dan memainkan lagu-lagu ciptaan sendiri. Keputusan ini merupakan hal yang kurang lazim saat itu, karena kebanyakan band pada saat itu lebih sering membawakan lagu orang lain.
Dengan usaha yang keras akhirnya Koil berhasil menciptakan beberapa buah lagu dan pada tahun 1994 dengan dana yang minim Koil masuk studio rekaman dan merekam sekitar 8 buah lagu. Kemudian lagu-lagu itu dirilis dalam single dengan bentuk format kaset yang berjudul “Demon From Nowhere”.
Kaset ini hanya diedarkan terbatas, selain karena keterbatasan dana juga karena saat itu Koil kesulitan untuk mendapatkan tempat untuk menjual kaset tersebut. Satu-satunya tempat yang mau memasarkannya adalah Reverse Outfits, sebuah toko kepunyaan Richard Mutter (ex drummer Pas band)
Pada tahun 1996, seorang produser bernama Budi Soesatio dari label Project Q (label yang mengeluarkan album Slank 1-3) tertarik untuk merilis album Koil dan mengkontrak Koil sebanyak 2 album. Maka pada bulan September 1996 Koil merilis full albumnya yang pertama yang berjudul “KOIL”, lagu-lagu di album ini sebagian diambil dari single Demo From Nowhere.
Album ini mendapat tanggapan positif dari pasar musik Indonesia terutama pencinta musik rock, karena musik dan lirik nya dianggap tonggak baru dalam kancah musik rock Indonesia.
Musik yang diusung Koil adalah musik rock yang dipenuhi dengan sampling sampling suara. Sampling itu tidak hanya berasal dari instrumen musik tapi juga dari suara-suara yang ada disekitar kita seperti suara air, suara besi dipukul, suara panci dipukul suara-suara binatang, suara orang pidato, dll, yang digarap dengan penggunaan teknik sampling yang apik .
Dari segi lirik, penulisan lirik-lirik yang mengekspresian kekosongan hati, kegelapan dan kehampaan cinta yang dituangkan dalam bait-bait lirik berbahasa Indonesia, menjadi suatu nilai plus bagi koil karena lirik bahasa Indonesia masih jarang dipakai untuk jenis musik rock seperti Koil.
Kerjasama Project Q dan Koil sebenarnya masih menyisakan 1 buah album lagi tapi karena dihadang krisis moneter menyebabkan Project Q tidak dapat memproduksi album ke-2 Koil. Akhirnya pada tahun 1998 Koil memutuskan untuk keluar dari Project Q.
Setelah keluar dari Project Q, Koil merilis single ‘Kesepian ini Abadi’ di bawah label Apocalypse Records. Sebuah label yang dibuat oleh Otong (Koil) dan Adam (Kubik). Kaset single ini pun diedarkan secara indie melalui jaringan distro-distro underground yang saat itu sudah mulai banyak bermunculan di kota-kota besar,
Dirilisnya album ini membuat nama Koil kembali naik ke permukaan ditandai dengan banyaknya tawaran manggung yang datang. Seiring dengan itu, Koil mencoba konsep baru dalam pertunjukannya yaitu dengan memasukan unsur-unsur lain dalam pertunjukannya yaitu fashion dan tarian .
Unsur fashion yang mendapat perhatian besar dari Koil adalah penggunaan kostum khusus dalam setiap penampilannya. Kostum dari kulit, berwarna hitam, penuh asesoris logam, sepatu boots tinggi, membuat penampilan Koil berbeda dengan band-band lainnya.
Ditambah lagi dengan aksi para penari wanita yang berpakaian seksi membuat pertunjukan semakin menarik. hal ini akhirnya menjadi trademark bagi Koil, sebagai band rock pertama di Indonesia yang memadukan fashion, tari dan musik pada saat manggung.
Setelah merilis single ini, Koil kembali masuk studio rekaman untuk menyelesaikan materi lagu untuk album berikutnya, diselingi juga dengan membantu para musisi lain diantaranya meremix lagu dari Puppen, Burger Kill, Jasad. Lagu-lagu Koil juga masuk di beberapa kompilasi seperti: Best Alternative Indonesia (Aquarius Musikindo), Ticket To Ride (Spills Record), dan Kompilasi Viking-Persib.
Pada bulan Februari 2001, setelah melewati perjuangan keras yang penuh tantangan seperti kesulitan dana rekaman, minimnya peralatan musik, teknologi rekaman yang baru, dalam pembuatan album akhirnya Koil merilis full albumnya yang ke-2 yang berjudul Megaloblast dibawah label Apocalypse Record.
Album ini berisikan 10 buah lagu dan berbungkus artwork sampul yang sangat apik, berwarna dominan putih bergambar muka seorang wanita. Pada saat pertama dirilis pendistribusian kaset ini dilakukan hanya lewat jaringan distro-distro underground di Jakarta dan Bandung,pemesanan melalui pos, dan beberapa toko kaset.
Cara ini terpaksa ditempuh oleh Koil yaitu untuk menekan biaya pendistribusian Tapi walaupun dengan cara seperti ini album Megalobalst dapat terjual sekitar 15 ribu kopi (sebuah angka yang cukup besar untuk ukuran indie label dan cara pendistribusian seperti ini).
Angka penjualan ini didukung oleh promo yang gencar yaitu dengan membuat ribuan poster dan baligo yang di pasang di jalan-jalan utama, untuk melakukan promosi seperti ini Koil dibantu banyak pihak seperti distro-distro, radio, majalah, dan yang mengundang kontroversi adalah bantuan dari Restoran McDonalds Cihampelas Bandung (restoran McDonalds dimusuhi komunitas underground di bandung saat itu). Store Manager restoran McDonalds saat itu adalah Wisnu Aji Nugroho aka Wayank (pendiri band/clothing citysounds) kabarnya adalah sahabat Koil.
Setelah itu untuk menambah tingkat penjualannya, Koil membuat video klip untuk lagu Mendekati Surga dan klip itu dikirim ke MTV, tidak disangka-sangka ternyata klip itu mendapat tanggapan positif dari pihak MTV (saat itu MTV belum menayangkan klip-klip band indie).
Setelah beberapa kali ditayangkangkan, klip ini mendapat respon yang sangat tinggi di MTV, (bahkan menurut pihak MTV melebihi request terhadap lagu Linkin Park), Hal itu membuat pihak MTV mengundang Koil untuk tampil dalam acara MTV Musik Award 2003.
Melihat potensi ini, pada bulan Oktober 2003 sebuah label yaitu Alfa Record menawarkan kerjasama untuk merilis kembali album Megaloblast dengan pendistribusian yang lebih luas yaitu seluruh Indonesia.
Akhirnya pada bulan Desember 2003 album Megaloblast dirilis kembali dengan penambahan 2 buah lagu remix dan perubahan artwork kover album, menjadi berwarna hitam, oleh karena itu album ini sering disebut MEGALOBLACK. Untuk menambah tingkat penjualan, Koil membuat 2 buah video klip lagi yaitu untuk lagu Kita Dapat Diselamatkan dan lagu Dosa Ini Tak Akan Berhenti. Kedua video klip ini di buat oleh rumah produksi “Cerah Hati”.
Peredaran kaset Koil secara nasional membuat orang makin mudah mendapatkan kaset Koil maka dengan sendirinya penjualan kaset Koil terus meningkat. Keadaan ini membuat Koil semakin dikenal di dunia musik Indonesia, sebagai salah satu band indie yang dapat disejajarkan dengan band-band major label. Prestasi Koil ini mendapat perhatian dari majalah Times Asia, sehingga dalam salah satu tulisannya menyebut Koil sebagai salah satu band rock masa depan Indonesia,
Pada tahun 2003-2004 Koil banyak diundang untuk tampil di acara-acara seperti Nescafe Musik Asik, Ulang tahun ke -20 tahun Slank di Stadion Lebak Bulus, Pekan Raya Jakarta dan Pensi-Pensi SMU di Jakarta dan Bandung.
Di pertengahan tahun 2005 sekitar bulan Juni, Koil merilis 2 buah single terbarunya yang berjudul Hiburan Ringan Part 1 dan Hiburan Ringan Part II. Single ini masuk dalam soundtrack film horror berjudul ’12:00 AM’. Masih di bulan yang sama, Koil membuat klip dari lagu Hiburan Ringan Part II.
Untuk mempromosikan single terbaru ini Koil tampil di acara PESTA INDOSIAR, Kuta Karnival (Bali) untuk acara Oakley dan The Beat Rock Fest. Kemudian di Jogja pada acara Star On Campus. Saat ini Koil baru saja menyelesaikan album terakhirnya dan sedang melakukan “KOIL BLACKLIGHTSHINESON TOUR 2008″

Berdirinya Band Seringai

Berdirinya Band Seringai

Friday, February 5th, 2010 seringai
Setahun setelah bubarnya band hardcore legendaris Puppen, pada awal tahun 2002 di Jakarta, Indonesia, berdirilah Seringai.
Sang vokalis Arian 13 [Puppen, aparatmati] mengajak rekan seperjuangannya, drumer khemod dari Bandung [thrash grinders, aparatmati] dan gitaris Ricky Siahaan dari band Step Forward untuk memainkan musik perpaduan antara Motorhead, Black Sabbath, Slayer, MC5, mereka mulai jam session setelah sang pemain bass, Toan bergabung.
Seringai sudah sering menulis lagu, dan tampil disetiap pertunjukan kecil di Jakarta dan Bandung. Nomor-nomor hits mereka seperti “Alkohol” dan “Membakar Jakarta” menjadi favorit orang banyak. Seringai mempopulerkan pertunjukannya dengan menggabungkan unsur alkohol, bernyanyi bersama, slamdancing, dan melakukan aksi stage diving tanpa mengenal lelah.
Tak lama kemudian, Toan meninggalkan band, dan digantikan oleh Sammy. Seringai memulai untuk merekam 9 lagu termasuk membawa ulang nomor Black Flag yang berjudul “Jealous Again”, dan merilis EP High Octane Rock di tahun 2004 dalam format kaset dengan label mereka sendiri, Parau. Banyak yang mendukung proses rekaman tersebut, dan tanpa promosi yang besar mereka telah berhasil menjual 15.000 kopi mini album High Octane Rock.
Mereka bahkan ditawarkan untuk menulis sebuah lagu untuk soundtrack sebuah film lokal bernama ‘Catatan Akhir Sekolah’ dan film horor ’12:00,’ kedua film tersebut juga terbilang sukses. Penggemar Seringai tumbuh menjadi besar, dan menamai diri mereka ‘serigala Seringai’ atau Seringai’s Wolfpack.
Fans mereka juga bervariasi, berkisar dari usia 15 tahun hingga berusia 40 tahun. Pada tahun 2005, mereka merilis CD yang berhasil terjual sebanyak 2000 kopi hanya dalam waktu 2 bulan. Kali ini, CD tersebut didistribusikan oleh Off The Records / Universal Music Indonesia. Selama bermain disetiap gigs, stadion, klub hingga festival, Seringai tidak pernah gagal untuk mengesankan orang dengan aksi panggung mereka yang energik dan penuh dengan unsur komedi yang provokatif. Pada tahun 2007, Seringai merilis full album yang bernama ‘Serigala Militia’ yang mendapat pengakuan serta pujian yang tinggi dari kalangan underground. Album ini sendiri menunjukkan dampak yang tinggi akan cita rasa heavy rock campuran yang sudah melekat dari Seringai.
Lagu-lagu seperti “Mengadili Persepsi, “Amplifier”, “Citra Natural” menjadi lagu favorit orang banyak, kesan eksperimental / doom metal terdapat pada lagu seperti “Marijuanaut.”
Serigala Militia adalah album rock terbaik tahun 2007-2008. Sekarang Seringai sedang bersiap-siap untuk merilis album kedua mereka, dan juga dalam proses pengeditan home video mereka sendiri yang berjudul ‘Generasi Menolak Tua’, yang terdiri wawancara dengan band, penggemar, profil wartawan musik, banyak live footage, video, dan cuplikan panggung Seringai lainnya.

like father like son

LIKE FATHER LIKE SON

Like Father Like Son berdiri sejak tahun 2005, berawal dari pertemanan saat SMA. dan kita bersepakat dan menyatukan tujuan dalam wadah satu Band. saat pertama kita berangotakan 5 orang, karena ada satu dan lain hal membuat kita terpisahkan dan menyisakan 4 orang yaitu Munx, Gone, Tariuz dan Randy.
Like father Like Son ialah sekumpulan anak-anak lucu yang culun. Kita adalah anak rumahan yang jarang dan malu untuk konkow2 atau nongkrong2. Kita juga pencinta Olahraga dari Skateboard, Football, basket
dan banyak lagi oh yah olahraga tangan yaitu Maen Tech deck.
Formasi saat ini
Guitar, Vocal  : Munxlikeson


Guitar, Vocal  : Ginanjar gone


Drum               : Harry tariuzz


Bass                 : Randy
 

foodcourt band

Foodcourt dibentuk pada Maret akhir tahun 2005 itu terbentuk ketika Obenk & Pedro bertemu satu sama lain & memiliki ide untuk membuat kelompok band dengan beberapa tujuan yang unik, yang menyajikan musik yang unik dan menunjukkan keterampilan tersembunyi pada membuat & bermain musik.
dimulai dengan Obenk dan Pedro, ia meminta teman-temannya untuk datang pada band eksperimennya. Teman pertama adalah: Badhout, Yosep & Korong
tetapi beberapa anggota tidak setuju dengan nama baru, dan akhirnya nama itu diputuskan. Foodcourt Hahay, dalam waktu itu, band ini masih membawa beberapa musik dari band lain dan carryin di panggung.

Disconnected band

Terputus adalah sebuah band rock dari Bandung, Indonesia, yang sekering unsur punk, rock elektronik dan keras. Band ini telah aktif sejak tahun 1998.

Band ini dibentuk di Bandung, Indonesia pada tahun 1996 oleh gitaris / vokalis Arie Ardiansyah (aka. Aradaz), drummer dan bassist Decil Christianto Yuda Sarjana. Semua adalah 3-sepotong band punk, bahwa pada saat memainkan skateboard di skatepark lokal di Bandung, Indonesia., Menemukan diri mereka berbagi minat musik yang sama, macet bersama-sama dan segera membentuk Terputus.

Pada tahun 1999, Gitaris Muhammad Panji (aka. PJ) dan Electronic musisi Grahadea (sekarang Homogenic) yang bergabung dengan band. beberapa bulan setelah itu, merilis single pertama Terputus "Leuv" dan Album studio pertama pada tahun 2001 "Inside Out".

Kelompok, yang terinspirasi oleh Blink 182, NOFX, Bad Religion dan menemukan diri mereka menggabungkan unsur musik elektronik untuk musik punk. maka itu menjadi musik Terputus itu sendiri.
“Setelah 13 tahun lebih telah berlalu,Disconnected, memulai tahun ini dengan sebuah langkah Baru. kembali berkiprah dengan single terbaru,The Bills, untuk album berjudul Disconnected (self-titled),yang akan dirilis pada akhir Maret 2011 dan akan dipersembahkan oleh Heaven Records.Single "The Bills" mengawali langkah dalam album terbaru ini, menjadi salah satu dari 10 lagu yang akan termasuk pada album Disconnected. lagu ini , Bercerita tentang keadaan seseorang pada saat sulit dan akhirnya mendapatkan pencerahan. album ini diproduseri oleh,Doni Setiansyah dan Muhammad Panji.memberikan komposisi musik yang lebih dewasa untuk sebuah band punk dan menghadirkan nuansa yang tetap mencirikan bahwa Disconnected tetap memiliki ciri khas yang berbeda dengan genre sejenisnya.

the frustaters band

THE FRUSTATERS didirikan pada awal tahun 2001 dengan mengusung jenis musik Melodic Punk. THE FRUSTATERS beranggotakan 5 orang personil. THE FRUSTATERS mengalami pergantian personil pada akhir tahun 2005. Pergantian tersebut adalah pada vocalis THE FRUSTATERS yang semula laki-laki bernama Dimas E.Prasetyo, kemudian digantikan oleh seorang vokalis perempuan yang bernama Eva Soraya, pergantian tersebut bertahan sampai saat ini. THE FRUSTATERS terbentuk didasarkan oleh persamaan pendapat dan pikiran dari setiap personilnya yang pada dasarnya memiliki ketertarikan pada warna musik yang sama, yaitu Melodic Punk atau Punk Rock melodic. THE FRUSTATERS pada awal terbentuknya sering membawakan lagu-lagu band lain termasuk band-band luar negeri yang menjadi inspirator bagi THE FRUSTATERS. Kemudian seiring dengan semakin banyaknya materi-materi lagu yang dimiliki oleh setiap personilnya, maka The Frustaters memberanikan diri untuk menciptakan lagu-lagu sendiri yang kemudian diikutsertakan dalam beberapa event seperti kompilasi dan mengeluarkan debut album sendiri, serta mengeluarkan video clip.

Personil

Guitars : Romy Aditya
Guitars : Reza Yuda Buana

rosemary band

Rosemary adalah sebuah band punk yang didirikan oleh Indra Gatot pada tahun 1997. Selain Gatot, dalam line up pertama Rosemary tercatat juga nama Arie, sekarang vokalis Disconnected dan Sofi, sekarang personil Jolly Jumper. Setelah sempat berpartisipasi dalam kompilasi “Ticket To Ride” yang bertujuan mencari dana untuk membangun skatepark di Bandung pada tahun 1999, Rosemary mengalami kevakuman karena Gatot sibuk bertanding di kompetisi-kompetisi skateboard di berbagai kota. Tahun 2002, Gatot memutuskan untuk membangun kembali Rosemary dan mengajak Fajar (bass) dan Imam (drum). Tahun 2004, Imam mengundurkan diri dari band dan digantikan oleh Ahonk. Tak lama kemudian I’ink masuk dan line up Rosemary pun menjadi seperti yang kita kenal sekarang yaitu Indra Gatot (gitar/vocal), I’ink (gitar/vocal), Fajar (bass/backing vocal) dan Ahonk (drum).
Band yang terkenal dengan hits diantaranya yang berjudul Miracle, Punk Rock Show, Supergirl (feat Gania) dan yang hits single yang terbaru Friends ini yang diponggawai oleh Indra Gatot : vok/gitaris, Ahonk : Drummer, Fajar : Bassis dan Ink : vok/gitaris ini telah banyak mempengaruhi jiwa para remaja khsusnya di Kota Bandung dalam Skateboarding, apalagi sang Vokalis Indra Gatot adalah salah satu skateboarding yang terbaik di Indonesia. Para penggemarnya atau WARS ini sering ngumpul biasanya di daerah Dapla (Dago Plaza)
Selain kompilasi fenomenal Tiket To Ride, Rosemary cukup sering terlibat dalam berbagai kompilasi lainya seperti : Disorder of youth/1999 (Revolution Records), Beyond Good And Evil (No Label Records), dan barulah di tahun 2006 mereka merilis album pertamanya dibawah label Broken Board Records dengan tetap konsisten mengangkat materi subgenre dari punk rock, Skatepunk.